Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 21, 2008

Marker The Decision Maker

Bingung, sungguh membingungkan, manusia dinilai dari setiap keputusan yang diambilnya, keputusan yang tepat adalah keputusan yang memberikan Result yang wow!! amazing. Bagaimana manajemen kendali keputusan yang baik dan benar, Margareth Thatcher, mantan Perdana Mentri Inggris, seorang yang sering disebut sebagai Iron Lady, karena semua konsep keputusannya yang tidak terduga dan berbau kontroversi, tetapi lihat..dia adalah wanita yang mampu memberi perbedaan pada negrinya. Apa saja yang menjadi benchmark dari suatu keputusan yang bermutu tinggi ? pakailah otkepak da hati anda serta jangan lupakan perut anda, kumpulkan semua informasi yang mampu anda dapatkan, carilah model-model yang familiar bagi anda, setelah itu anda konsultasikan kepada hati anda, pilihan mana yang membuat anda merasa lebih baik, lebih nyaman, lebih sehat, kemudian rasakan secara mendalam dengan perut anda, apa perut anda relax terhadap keputusan anda tersebut ? apakah kupu-kupu di dalamnya tetap terbang dengan tena

Kisah Tuan Blew!! dan Fear Manajemen

Karena adanya ketakutan mengenai konsekuensi-konsekuensi yang akan mucul dari penyelesaian suatu tugas besar sampai yang terkecil sekalipun, membuat kita menunda-nunda hal tersebut, teman dimensi mikro saya Bye_kwong, berkata; kalau ia mampu membagi prioritas tugas-tugas yang dihadapinya, caranya dengan bertanya, apa pekerjaan ini memakan waktu 3,5, atau 7 menit. Semua hal yang bisa dikerjakan dan selesai dalam rentang waktu tersebut, maka akan terhisap masuk kedalam blackhole multitasking Bye_kwong, dan sisanya adalah pekerjaan yang menuntut tingkat kesadaran dan daya kognitif yang lebih tinggi. Inilah esensi inti anti penundaan Tuan Blew adalah seorang wiraniaga sebuah perusahaan penghasil bahan baku Industri.Ia sadar bahwa pemanfaatan waktunya yang terbaik adalah dengan mejalin kerjasama sebanyak mungkin dengan kepala bagian pembelian, tetapi ia tetap saja menghubungi kepala bagian pembelian yang merupakan teman lamanya; padahal sebagian besar dari mereka tidak pernah melakukan pesa

Nilai Komunikasi Sang Makhluk Cinta

Anda terlahir atas nama cinta, lho koq bisa !?, ya anda terlahir atas buah dari cinta eros, manusia adalah makhluk cinta, saat anda memutuskan untuk menolak mencintai diri anda, maka anda mulai belajar untuk hidup keluar dari kodrat anda. Anda dan manusia yang lain adalah satu kesatuan dari sebuah pohon ekosistem biotik, kalau anda menyakiti orang lain maka sadar dan tidak sadar anda telah menyakiti diri anda sendiri. Lihatlah, siapa manusia yang paling bahagia yang pernah lahir yang bisa anda ketahu, sebut saja namanya, bayangkan saja wajahnya, seperti apa kadar mencinta yang ia berikan kepada dunianya. Belajarlah untuk bisa mencintai walaupun kita tidak mendapat balasan cinta tersebut, kenapa ?? karena anda tetap mengalir dalam aliran kodrat anda yang sejatinya benar. Saat orang lain berteriak, kita membalas dengan berteriak, saat orang lain tersenyum, kita membalas senyumannya, saat orang memaki kita, maka kita balas memaki. Ini adalah suatu pola sosialisasi lingkaran setan. Teman d

BLUE_DIAMOND_Crazy - LIFE ;o)

Tolong beritahu saya apakah esensi kehidupan itu ?, banyak orang telah hidup ke-dunia ini, tetapi apakah mereka benar-benar menjalani kehidupan dengan kesadaran yang tinggi !? bagaimana kesadaran yang tinggi itu dibentuk ? apa gunanya memiliki sebuah kesadaran yang tinggi !?, ternyata memang tidak ada gunanya !, bahkan kehidupan tanpa kesadaran sekalipun bisa lebih indah daripada kehidupan dengan sebuah bentuk kesadaran tingkat tinggi . Jadi bagaimana manusia itu harus hidup ?, dahulu orang hanya mengenal cara mencari makanan dengan direct forcing, misalnya dengan berburu, tetapi pada saat ini, setelah uang beredar dengan begitu melimpah dan skalanya yang mendunia, semakin banyak cara agar orang bisa memenuhi kebutuhan primernya, dahulu para lelaki yang tangguh berburu untuk mendapatkan makanan, tanpa perburuan dan explorasi, maka tidak akan ada sarapan,makan siang, dan makan malam Tetapi di era sekarang ini, orang-orang yang berada pada posisi berburu, justru bisa dianggap sebagai mas